Jumat, 18 April 2014

Dasar Listrik Otomotif 2


LISTRIK AUTOMOTIF & AC
DASAR LISTRIK
 


Pengukuran Besaran Listrik

1.    Pengukuran tegangan
Tegangan diukur dengan volt meter dalam satuan volt (V)
 

Dalam gambar diberi simbol     V

Voltmeter dihubungkan paralel terhadap beban
 V
 
 V
 
                 I = Tegangan Jepit Baterai                          II = Tegangan Lampu


Perbedaan I  -  II  = Kerugian tegangan atau tegangan jatuh.

-
 
+
 
-
 
+
 
+
 
-
 
V
 
V
 
H
 
M
 
H
 
M
 
V
 
V
 
V
 
-
 
+
 
V
 

I     = Tegangan jatuh pada sakela r;   II  = Tegangan jatuh pada sekering

2.    Pengukuran arus

Arus diukur dengan Amper Meter dalam satuan Amper (A)
 

Dalam gambar diberi simbol :              A

Ampermeter dihubungkan seri terhadap beban

Ampermeter dirangkaikan sebelum lampu                           pengukuran 1 lampu.


AA

Ampermeter dirangkaikan setelah lampu                 pengukuran I lampu




Hasil pengukuran arus sebelum dan sesudah pemakai adalah sama


3.    Pengukuran tahanan

Tahanan diukur dengan Ohm Mater dalam satuan Ohm ( W )
 

Dalam gambar diberi simbol :              W
Ohmmeter mengukur tahanan diantara jepitannya


Contoh :


Cara pengukuran

  Pada saat pengukuran dimulai selalu dipilih daerah batas ukur yang lebih besar
  Jika selektor dipindah (diputar) ke daerah batas ukur lain, maka ohmmeter harus dikalibrasi kembali pada kedudukan nol


Ohmmeter tidak boleh bersinggungan dengan tegangan luar


Lembaran Evaluasi

1.    Tentukan alat ukur yang mana pada gambar dibawah dan besaran lampu yang mana yang diukur oleh alat tsb.
                    I. Tegangan Lampu L1                          II. Tegangan Lampu L2 + L3



2.    Tentukan alat ukur yang ada pada gambar dibawah ini dan besaran lampu yang mana yang diukur alat tsb.
I.    Besar arus lampu L1
It = I1 + I2 + I3
II. Besar arus lampu L2 + L3